1. Pada abad ini disebut dengan the end of fortress journalism , jika pada masa lalu wartawan bekerja dalam
kekangan perusahaan tempat ia bekerja. Dibatasi oleh media yang membawahi , dan
mencari berita hanya untuk bidangnya masing-masing dimana jurnalis mengalami
pembentengan dalam hal penyajian berita yang dia liput. Rasa keterikatan yang
sangat melekat membuat jurnalis merasa memiliki tanggung jawab atas perusahaan
tempat ia bekerja, sehingga masing-masing jurnalis melindunginya dengan
menjatuhkan perusahaan media lain. Sekarang ini dengan kemajuan teknologi dan
perkembangan media yang sangat pesat, jurnalis sudah bisa bebas mencari berita
tanpa adanya tuntutan perusahaan media, semua jurnalis bisa bergerak di segala
bidang khususnya internet. Internet salah satu yang bisa meruntuhkan pola pikir
benteng ini. Di era sekarang jurnalis mencari berita dengan topic yang di
tentukan oleh masyarakat dengan banyaknya hal yang di bicarakan dan dengan
internet semuanya menjadi mudah, akses liputan yang semakin cepat, dan
penyebaran berita yang sudah tidak ada batasan mampu meruntuhkan pola pikir
benteng.
2. Internet salah satu hal yang menyebabkan adanya
konvergensi media dari jenis-jenis media yang sudah ada. Perkembangan teknologi
media yang cepat dengan kemampuan konvergensinya, perlahan tapi pasti berdampak
pada system kerja media massa, terutama pada praktik jurnalistik. Menurut
August. E. Grant dalam pengantar bukunya yang berjudul Understanding Media
Convergence ; The State of the Field (2009), konvergensi sangat erat kaitannya
dengan bidang jurnalisme. Grant menghubungkannya dengan perubahan
(change). Perubahan inilah yang menuntut
sebuah media untuk selalu berinovasi, selain dituntut untuk menyajikan berita
yang lebih cepat, jurnalis juga dituntut untuk menghadirkan berita yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat dengan itu berarti seorang jurnalis harus bekerja
lebih keras lagi. Internet adalah salah satu perkembangan teknologi yang
merubah ruang berita. Ia mampu memungkinkan informasi di dapat dan di sebar
luaskan secara cepat. Akhirnya, kolaborasi antara media konvensional dengan
media baru mampu menghasilkan system kerja yang baru. Dengan keadaan seperti
itu, seorang jurnalis harus memiliki kemampuan yang cukup di bidang teknologi,
karena di era seperti sekarang ini semua orang bisa menjadi jurnalis lewat
tulisan-tulisan mereka di media online.
3. Trending Topic akan menolong seorang jurnalis
dalam menentukan sebuah tema berita yang akan di tulisnya. Berbagai isu hangat
yang berasal dari warga mampu menaikan sebuah nilai berita, dimana warga yang
mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi akan selalu mencari dan mencari
jawaban atas sebuah permasalahan. Apabila sebuah media mampu memuaskan pembacanya
dengan berita-berita yang di harapkan oleh warga, tentu akan menjadi kesuksesan
tersendiri oleh media tersebut. Dimana saat ini media online adalah salah satu
media penentu yang paling banyak di konsumsi, maka seorang jurnalis harus peka
terhadap isu-isu yang berkembang lewat trending topic dan sadar untuk mencari
berita up to date sehinga tidak ketinggalan jaman.
4. Citizen
journalism sekarang sudah mempunyai posisi khusus dalam pemberitaan di
media massa. Hampir semua media mempunyai jurnalisme warganya masing-masing.
Ini tidak mengherankan apabila dikaitkan dengan inovasi-inovasi baru yang
terjadi di media tidak lain di sebabkan oleh adanya sebuah konvergensi media. medium is the message (medium adalah pesan
itu sendiri), berangkat dari istilah tersebut sebuah media masih menjadi
favorite bergantung dari warga. Semua hal yang di bicarakan oleh warga akan
menjadi sebuah trending topic yang menjadikan seorang jurnalis menentukan
sebuah tema berita dari isu hangat yang sedang di perbincangkan oleh warga, sehingga
membuat warga menduduki kapasitasnya sebagai yang menentukan sebuah agenda
pemberitaan , yang mempengaruhi kebijakan dan yang menyuarakan aspirasi. Apapun
yang di bahas oleh warga menjadi penentu kesuksesan sebuah media dalam mencapai
sebuah nilai berita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar