Minggu, 05 April 2015

Kaitan Erat Kompasiana dengan Citizen Journalism

Pada awalnya istilah Citizen Journalism (jurnalime warga) adalah satu produk fenomenal dari kemunculan internet selain media online. Tidak bisa dipungkiri bahwa adanya perkembangan pesat dari dampak media sosial ini membuat dunia jurnalistik terus mengalami perkembangan. Perubahan demi perubahan selalu bermunculan, inovasi terbaru terus menerus bermunculan demi mendukung keberadaan jurnalistik online. Membawa istilah “medium is the message” medium adalah pesan itu sendiri.

Banyak pro dan kontra yang terjadi berkaitan dengan jurnalistik warga ini. Meskipun dalam konsepnya menawarkan kemudahan dan fleksibilitas yang dimulai dengan menyalurkan sebuah berita ke media sosial, namun hal ini masih di tentang beberapa ahli media dan jurnalisme professional. Warga tidak serta bisa menjadi wartawan karena untuk menjadi wartawan ada pendidikan khususnya.

Di Indonesia sendiri jurnalisme warga semakin mendapatkan ruang bebas pada era reformasi karena adanya kebebasan pers. Perkembangan jurnalisme warga di Indonesia seperti munculnya blog-blog dan website berbasis jurnalisme warga salah satunya terinspirasi dari ohmynewes.com yang berkembang pesat di Korea selatan. Peran jurnalisme warga di Indonesia mulai tahun 2005 begitu berpengaruh terutama saat bencana bertubi-tubi melanda Indonesia.

Sebagai contoh , kompasiana yang awalnya adalah blog jurnalis Kompas namun sekarang bertransformasi menjadi sebuah media warga (citizen media). Di sini, setiap orang dapat mewartakan peristiwa, menyampaikan pendapat dan gagasan serta menyalurkan aspirasi dalam bentuk tulisan, gambar, ataupun rekaman studio dan video. Dalam kaitannya mengenai jurnalisme warga, kompasiana sudah menjadi salah satu media sosial yang menyebarkan informasi dan bisa saling terhubung satu dengan yang lainnya. Saat ini perkembangan kompasiana sudah memasuki dunia media baru lagi. Sebagai sebuah jurnalisme warga, kompasiana mengalami perkembangan yang pesat dengan waktu dan kemajuan sebuah era.

Adanya program kompasiana yang ditayangkan di media televisi ini mempunyai arti positif, bahwa beberapa media mendukung adanya citizen journalism. Mengenai beberapa pendapat diatas, bahwa tidak semua orang bisa menjadi wartawan itu tentu saja benar. Wartawan dan warga tentu saja mempunyai cakupan berbeda, mulai dari pengetahuan dan teknisnya, namun demikian keberadaan citizen journalism sendiri bisa di wujudkan dan di bantu dengan adanya jurnalisme profesional di dalamnya. Adanya pro dan kontra mengenai jurnalisme warga ini seharusnya sudah bisa menjadi penengah antara dua ilmu jurnalistik yang berbeda dan seharusnya menjadi satu kekuatan baru di dunia jurnalistik.


Jika dilihat dari sisi positifnya, citizen journalism akan sangat membantu wartawan yang tidak bisa berada di TKP tepat waktu jika ada sebuah peristiwa menarik yang terjadi, dan tentunya dengan adanya jurnalisme warga ini masyarakat juga akan lebih cepat mengetahui informasi-informasi terbaru yang sedang terjadi mulai dari lokal hingga nasional. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar